EPIC GAMES DI DENDA SEBESAR $520 JUTA ATAS PELANGGARAN PRIVASI

Posted in
Image by : DIALEKSIS

Epic Games merupakan pengembang perangkat lunak dan penerbit permainan video Amerika yang berbasis di Cary, North Carolina. Perusahaan ini didirikan oleh Tim Sweeney(pengembang video) sebagai Potomac Computer Systems pada tahun 1991.

Berbicara mengenai Epic Games. Saat ini beredar kabar bahwa Epic Games lagi-lagi harus berhadapan dengan ranah hukum setelah dituntut untuk membayar denda sebesar $520 juta atau (Rp.7,5 triliun) atas pelanggaran privasi anak-anak. Lalu apa yang sebenarnya terjadi? 

FEDERAL TRADE COMMISSION (FTC) MELAYANGKAN TUNTUTAN ATAS PELANGGARAN PRIVASI

Image by : VOI

Dikutip dari situs Gamebrott dan beberapa sumber lainnya. Pada kasus yang terjadi saat ini Federal Trade Commission (FTC) telah melayangkan tuntutan terhadap Epic Games

Epic Games sendiri menjadi melejit namanya setelah merilis game Battle Royale Fortnite yang sangat digandrungi kalangan anak-anak dan remaja khususnya di Amerika Serikat

Dikerenakan Fortnite ini merupakan sebuah game free-to-play. Untuk menghasilkan keuntungan tentunya Fortnite sendiri tidak lepas dari microtransaction seperti penjualan skin, battle pass, hingga loot box. Isu praktik microtransaction di kalangan anak-anak dan remaja masih menjadi topik hangat kerena adanya aspek judi yang sudah ditanamkan ke anak-anak dan remaja.

Namun kali ini bukan elemen judi yang menjadi fokus dari tuntutan yang dikeluarkan oleh FTC. Melainkan fitur chat global yang menempatkan privasi anak-anak dan remaja menjadi sangat rentan diketahui.

Image by : Bleeping Computer

Samuel Levine, sebagai Direktur perlindungan hak konsumen FTC. Berpendapat hal tersebut diperburuk dengan microtransaction yang mengharuskan anak-anak dan remaja memasukkan data pribadi mereka. Serta fitur chat yang menjadikan dinding privasi mereka sangat tipis.

Atas tuduhan tersebut, FTC menuntut Epic Games untuk membayar denda sebesar $520 juta atau sekitar Rp.7,5 trilliun. Denda tersebut dibagi $245 juta sebagai ganti rugi konsumen, dan $275 juta atas pelanggaran hukum privasi Amerika Serikat.

“Epic menggunakan pengaturan default invasif privasi dan antarmuka yang menipu pengguna Fortnite, termasuk remaja dan anak-anak,” ujar Ketua FTC Lina M. Khan dalam siaran persnya yang dikutip Selasa, 20 Desember 2022.

Khan menyatakan, Epic Games mengumpulkan informasi pribadi anak-anak di bawah usia 13 tahun tanpa terlebih dahulu meminta persetujuan orang tua mereka.

BEBERAPA FITUR EPIC GAMES AKAN DILAKUKAN UPDATE

Image by : Gamereactor

Menurut informasi yang didapat. Penyelesaian pelanggaran privasi mengharuskan Epic Games mengadopsi pengaturan privasi default yang kuat untuk anak-anak dan remaja. Menjamin bahwa komunikasi suara dan teks dimatikan secara default.

Selain itu Epic Games juga melakukan update pada beberapa fitur di dalamnya. Pada menu shop, nantinya akan ada tombol “Hold to Buy” sebagai fitur verifikasi dua tahap dalam membeli item-item microtransaction. Selanjutnya, Fortnite juga akan melakukan verifikasi apakah player masih berumur dibawah 18 tahun. Apabila masih dibawah umur, maka nickname dari player tersebut akan di ganti dengan nama “Nobody” pada kolom chat yang akan semakin melindungi privasi anak-anak dan remaja.

Denda ini mencerminkan fokus tinggi FTC pada privasi pengguna game. 

“Melindungi publik, dan terutama anak-anak, dari invasi privasi online dan pola gelap adalah prioritas utama FTC, dan tindakan penegakan ini menjelaskan kepada bisnis bahwa FTC menindak praktik yang melanggar hukum ini,” kata Khan.

Menanggapi hal ini, Epic Games mengatakan aturan tersebut mencerminkan evolusi dalam bagaimana undang-undang AS diterapkan pada industri video game. 

“Tidak ada pengembang yang membuat game dengan niat berakhir di sini. Kami menerima perjanjian ini karena kami ingin Epic menjadi yang terdepan dalam perlindungan konsumen dan memberikan pengalaman terbaik bagi para pemain kami,” tutur Epic Games dalam unggahan blog resminya.

Belakangan, FTC menjadi lebih ketat dalam hal industri video game. Awal bulan ini, FTC menjadi berita utama industri game ketika mengumumkan akan mengajukan gugatan dengan Microsoft atas akuisisi Activision Blizzard yang akan datang.

Jadi itulah info seputar Epic Games yang terkena denda $520 juta atas pelanggaran hukum privasi Amerika Serikat

Stay tuned terus di levelsatu.com untuk dapetin info seputar game menarik lainnya. 

Jangan lewatkan update-an kita selanjutnya. 

Salam sehat selalu. 

Posted in, ,

No commentsadd one

Speak Your Mind

Your email address will not be published. Required fiels are marked "*".
Copyright © 2024 - All rights reserved. Built on WeCodeArt Framework.